Kepala Diskominfostaper Kutim, Ronny Bonar H Siburian (FOTO: VA/narasipedia.net)
SANGATTA. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostaper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus meningkatkan kesiapsiagaan keamanan siber di lingkungan Pemerintah Kabupaten. Upaya ini dilakukan untuk membangun fondasi deteksi dini, respons cepat, serta koordinasi efektif ketika terjadi insiden siber.
Kepala Diskominfostaper Kutim, Ronny Bonar H. Siburian, menjelaskan bahwa pihaknya menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam kegiatan pembekalan yang digelar belum lama ini. Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman perangkat daerah mengenai insiden siber, jenis ancaman, serta langkah respons awal yang tepat.
“Pesertanya waktu itu kami undang 15 orang dari perangkat daerah (PD) Pemkab Kutim,” ungkap Ronny, Rabu (19/11/2025).
Kelima belas peserta tersebut merupakan anggota Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kutim. Ronny berharap para anggota dapat memahami peran, fungsi, serta mekanisme dasar penanganan insiden siber.
“Kami harap dari kegiatan ini, koordinasi antar perangkat daerah dalam penanganan insiden bisa terjalin dengan baik,” ujarnya.
Ronny juga menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan penguatan kapasitas ini, mengingat manfaatnya sangat signifikan. Selain memperkuat kompetensi teknis dan non-teknis anggota CSIRT, kegiatan tersebut juga menciptakan pola kerja yang lebih sistematis dalam penanganan insiden serta menjadi dasar untuk pelatihan lanjutan di bidang keamanan siber.
“Semoga seluruh anggota dapat memahami peran, fungsi, serta mekanisme yang disampaikan oleh BSSN,” pungkasnya.
PENULIS: VS