Ketua Komite I DPD RI, Dr. Andi Sofyan Hasdam, Sp.N, pada saat memberikan ceramah ilmiahnya (FOTO: Firman/KMF)
BONTANG. untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada kader kesehatan, PKK, dan Posyandu tentang pencegahan stunting sejak masa kehamilan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menggelar Ceramah Ilmiah dan Edukasi Kesehatan pada Kamis (07/08/2025) pagi, bertempat di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang. Acara ini mengangkat tema “Stunting: Strategi, Kebijakan dan Pencegahan pada Ibu Hamil, serta Rujukan dan Terapi”.
Acara ini menjadi wadah strategis bagi kader PKK, Posyandu, dan tenaga kesehatan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai penanganan stunting, khususnya pada masa kehamilan. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Komite I DPD RI, Ketua TP PKK Kota Bontang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, serta perwakilan kader dari seluruh wilayah kota.
Ceramah ilmiah diisi oleh Dr. Andi Sofyan Hasdam, Sp.N yang merupakan Ketua Komite I DPD RI, dan untuk edukasi Kesehatan, ada Tiga narasumber ahli turut dihadirkan untuk memperkaya wawasan peserta, yaitu: Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc, Sp.GK (K) yang memberikan materi tentang Terapi Stunting, Dr. Dachryal Daud, Sp.OG yang memberikan materi tentang kehamilan dan pencegahan stunting, serta Dr. Rosmini Nurdin, MARS yang memberikan materi tentang Rujukan Stunting ke Rumah Sakit.
Melalui pemaparan mereka, peserta diberikan informasi berbasis keilmuan tentang pentingnya pemantauan kehamilan, intervensi gizi, hingga alur rujukan dan terapi yang tepat bagi ibu hamil berisiko stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bahtiar Mabe, dalam sambutannya menekankan bahwa penurunan prevalensi stunting menjadi fokus utama program kerja Dinas Kesehatan, sejalan dengan target nasional. Ia menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk memperkuat edukasi lapangan secara merata dan berkelanjutan.
“Pencegahan stunting harus dimulai sejak kehamilan. Edukasi gizi, pemeriksaan rutin, dan akses layanan kesehatan adalah kunci,” ungkapnya.
Selain edukasi, peserta juga memperoleh manfaat langsung berupa pemahaman tentang strategi rujukan dan terapi yang mencakup pemetaan risiko, suplementasi gizi, pendampingan psikososial, hingga pemanfaatan teknologi untuk monitoring ibu hamil dan janin. Sistem rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut juga dipaparkan sebagai bagian dari pendekatan intervensi dini yang kini mulai diterapkan di berbagai daerah.
Melalui kegiatan ini, Pemkot Bontang semakin menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting, dengan melibatkan semua elemen masyarakat secara aktif dan berkesinambungan.
Sumber: PPID Kota Bontang