Bontang. Sonny Lesmana, President Commissioner PT Black Bear Resources Indonesia (BBRI), menegaskan komitmennya untuk memperkuat infrastruktur industri di Kota Bontang melalui rencana pembangunan pelabuhan umum. Pelabuhan ini direncanakan berlokasi di kawasan Loktuan, bersebelahan langsung dengan pelabuhan eksisting di daerah tersebut. Pelabuhan yang bertaraf internasional ini nantinya akan memiliki fasilitas yang sangat memadai seperti Area Penampungan seluas 3 hektar, gudang, dan juga alat angat angkut berupa 3 unit Crane.
Menurut Sonny, pembangunan pelabuhan ini sangat penting untuk mendukung aktivitas logistik dan distribusi bahan industri, khususnya di tengah meningkatnya kebutuhan sektor manufaktur dan pertambangan. Meski konstruksi fisik pelabuhan diperkirakan hanya membutuhkan waktu satu tahun, proses perizinannya justru menjadi tantangan utama.
“Sudah satu setengah tahun izin belum juga rampung,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa seluruh dokumen teknis, termasuk blueprint dan rencana desain pelabuhan, sudah disiapkan sejak lama yang bahkan telah dipajang di kantornya sejak 20 tahun yang lalu. Sonny juga menyampaikan bahwa Loktuan memiliki posisi strategis dan nilai historis, yang menurutnya merupakan “wajah asli” dari Kota Bontang itu sendiri dan sangat layak untuk dikembangkan sebagai pusat industri modern.
Rencana pelabuhan ini telah mendapatkan dukungan dari KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Bontang), dimana pelabuhan tersebut telah tertuang dalam RIP (Rencana Induk Pelabuhan) Kota Bontang. Selain itu, pelabuhan ini sudah memiliki Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dengan nama PT. BSG Line, dimana dia sendiri yang menjadi Komisaris Utamanya dan Rio Saputra selaku direktur Utamanya.
“Saat ini masih di tahap pengurusan ijin ijin dan proses legalitas lainnya seperti pengurusan UKLUPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) tengah berjalan,” terangnya.
Dengan terealisasinya pelabuhan ini, Sonny berharap Bontang dapat berkembang menjadi simpul logistik dan industri penting di kawasan timur Indonesia.
“Ini bukan hanya tentang pelabuhan, tapi tentang membuka akses dan mempercepat kemajuan ekonomi Bontang secara menyeluruh,” tutupnya.