BONTANG. Pemerintah Kota Bontang terus menunjukkan keseriusannya dalam menyiapkan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan era industri 4.0. Komitmen ini kembali ditegaskan melalui acara Penutupan dan Pembukaan Pelatihan Vokasi Tahun 2025 yang digelar di Gedung Auditorium 3D Bontang Utara. Kegiatan tersebut sekaligus menuntaskan pelatihan angkatan sebelumnya dan membuka peluang baru bagi warga yang ingin meningkatkan keterampilan kerja. Pemkot menilai bahwa penguatan kompetensi tenaga kerja menjadi benteng penting untuk menjaga ketahanan ekonomi daerah di tengah perubahan teknologi yang semakin cepat.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bontang, Sony Suwito Adi Cahyono, yang hadir mewakili Wali Kota, menyampaikan bahwa pelatihan vokasi bukan sekadar program rutin, tetapi kebutuhan mendesak.
“Kita harus menyiapkan SDM yang betul-betul siap menghadapi digitalisasi dan otomasi. Pelatihan vokasi ini menjadi jembatan agar warga Bontang tidak hanya siap bekerja, tapi juga mampu bersaing,” ujarnya.
Kepala UPTD BLKI Bontang, Rizal Ismid, turut menyampaikan perkembangan positif dari pelaksanaan program vokasi sepanjang tahun. Ia membeberkan bahwa dari 672 peserta pelatihan, 52 persen berhasil terserap di dunia kerja.
“Angka ini membuktikan bahwa pelatihan vokasi benar-benar menjawab kebutuhan industri. Kami ingin memastikan peserta tidak hanya punya sertifikat, tapi punya kompetensi yang benar-benar bisa mereka pakai,” ungkapnya.
Selain melatih masyarakat umum, BLKI juga memberikan pelatihan khusus bagi warga binaan Lapas Kelas IIA Bontang sebagai bentuk dukungan reintegrasi agar mereka bisa kembali produktif di masyarakat.
Dari tingkat provinsi, dukungan penguatan SDM datang melalui dua inovasi besar. Sekretaris Disnakertrans Kaltim, Aji Syahdu Gagah Citra, memaparkan bahwa aplikasi digital “e-Tenaga Kerja” ditargetkan berfungsi optimal pada 2026. Selain itu, pembangunan workshop Las Bawah Air (Underwater Welding) juga disiapkan untuk beroperasi pada 2027.
“Nanti pencari kerja dan perusahaan bisa terhubung lebih cepat dan transparan. Prosesnya jadi lebih mudah dan terukur. Ini keahlian langka. Kalau Bontang punya fasilitasnya, peluang kerja anak-anak kita bisa sampai ke level internasional,” jelasnya.
Melalui sinergi antara Pemkot Bontang, Pemprov Kaltim, dan BLKI, optimisme untuk melahirkan tenaga kerja berkualitas semakin besar. Bontang terus bergerak menuju kota industri modern yang kompetitif, dengan SDM yang mampu bertahan, beradaptasi, dan tumbuh menghadapi perubahan zaman.