Realisasi Investasi Bontang Capai Rp821 Miliar (FOTO: Dok. DPMPTSP Bontang)
BONTANG. Realisasi investasi di Kota Bontang hingga Triwulan III Tahun 2025 tercatat mencapai Rp821,53 miliar, atau 75,85 persen dari target tahunan sebesar Rp2,5 triliun. Pemerintah daerah menyebut capaian ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Bontang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Aspianur, mengatakan tren pertumbuhan investasi tersebut menunjukkan respons positif dari pelaku usaha terhadap kemudahan layanan perizinan yang terus ditingkatkan oleh pemerintah daerah.
“Capaian ini menunjukkan iklim investasi di Bontang tetap terjaga dengan baik, didukung oleh pelayanan perizinan yang semakin efisien serta kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan pelaku usaha,” ujar Aspianur.
Dari total realisasi tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi dengan nilai Rp789,1 miliar atau 96,05 persen, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp32,43 miliar atau 3,95 persen.

Kepala DPMPTSP Kota Bontang, Aspianur (FOTO: Wi/narasipedia.net)
Secara wilayah, Kecamatan Bontang Utara menjadi pusat aktivitas investasi dengan kontribusi Rp785,97 miliar (95,67 persen). Disusul Bontang Selatan sebesar Rp35,23 miliar (4,28 persen) dan Bontang Barat sebesar Rp337,7 juta (0,04 persen).
Sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi tercatat sebagai penyumbang terbesar investasi PMDN dengan porsi 93,20 persen. Disusul sektor transportasi, pergudangan, komunikasi, serta jasa lainnya.
Dari sisi ketenagakerjaan, terdapat 330 proyek yang berjalan selama periode ini dengan serapan 307 tenaga kerja lokal dan 10 tenaga kerja asing. Adapun tingkat kepatuhan pelaporan investasi mencapai 44,17 persen.
Aspianur menegaskan, pemerintah daerah akan terus memperkuat ekosistem investasi melalui penyederhanaan perizinan, pendampingan pelaku usaha, serta promosi peluang investasi strategis di berbagai sektor unggulan.
“Harapannya, investasi yang masuk tidak hanya besar dari nilai, tetapi juga berkelanjutan dan memberi dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.
PENULIS: Wi