Kelompok musik tradisi asal Kutai Kartanegara yang sebelumnya dikenal sebagai Olah Gubang kini resmi memperkenalkan identitas barunya “Petala”. Peresmian nama baru itu dilakukan saat tampil di ajang Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) di Banjarmasin. (FOTO: Dok. Petala)
TENGGARONG. Babak baru lahir di panggung musik tradisi, kelompok musik asal Kutai Kartanegara yang sebelumnya dikenal dengan nama Olah Gubang kini resmi memperkenalkan identitas baru mereka dengan menggunakan nama Petala.
Peresmian nama itu dilakukan pada Minggu (31/8/2025) dalam Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) di Banjarmasin, disambut riuh tepuk tangan penonton. Bagi para personelnya, pergantian nama bukan sekadar formalitas, melainkan simbol tonggak perjalanan setelah satu dekade berkarya di bawah Yayasan Gubang.
“Kami ingin punya rumah sendiri. Supaya bisa bergerak lebih leluasa dan membangun manajemen sendiri,” ujar Achmad Fauzi, pendiri Petala.
Nama Petala dipilih dengan penuh pertimbangan filosofis. Berasal dari bahasa Melayu Lawas dan Sanskerta, kata tersebut berarti lapisan atau tingkatan. Bagi Fauzi dan kawan-kawan, makna itu sejalan dengan musik tradisi yang mereka mainkan, nada-nada yang tersusun berlapis, berpadu, dan saling menguatkan.
“Kalau dalam musik, petala bisa diibaratkan lapisan nada. Kalau dalam kosmologi, ada tujuh lapisan bumi dan tujuh lapisan langit. Jadi maknanya luas, tapi mudah diingat,” jelasnya.
Meski kini membawa nama baru, Petala tidak memutus ikatan dengan sanggar asalnya. Mereka tetap siap terlibat dalam kerja sama dengan Gubang, khususnya untuk pengiring tari maupun proyek kolaborasi. Bedanya, identitas baru ini membuka ruang lebih besar untuk menjangkau panggung nasional hingga internasional.
Banjarmasin dipilih sebagai tempat peluncuran nama baru bukan tanpa alasan. Selain karena FMTI mempertemukan komunitas musik tradisi dari berbagai daerah, Banjar diyakini menyimpan makna spiritual.
“Banjar dikenal sebagai tanah para guru dan ulama. Ada doa yang menyertai langkah baru ini,” kata Fauzi.
Dengan filosofi nama Petala, kelompok musik dari Kukar ini bertekad menjaga akar tradisi sekaligus menghadirkan karya segar yang lebih dekat dengan generasi muda. Mereka juga tengah menyiapkan single baru yang akan segera dirilis.
Bagi Petala, nama hanyalah simbol. Yang utama adalah semangat untuk terus berkarya, merawat warisan budaya, dan menyuarakan harmoni tradisi Kutai ke panggung yang lebih luas.
PENULIS: Fairuzzabady
 
                                                                                                                                                 
                                                                                                         
				             
				             
				             
                             
                                         
                                         
													 
				             
				             
				             
 
			         
 
			         
 
			        