SANGATTA. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) memperoleh manfaat besar dari penghargaan Apresiasi Orang Tua Asuh dalam Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) Tahun 2025. Penghargaan yang diberikan kepada Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi Bahrun, tersebut menjadi bukti pengakuan atas dedikasi instansi dalam menjalankan program pencegahan stunting yang berkelanjutan dan terukur.
Bagi DPPKB, penghargaan ini meningkatkan kredibilitas dan posisi strategis instansi sebagai motor utama penurunan stunting di Kutim. Pengakuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memperkuat kapasitas DPPKB dalam memimpin koordinasi lintas sektor sekaligus membuktikan efektivitas program unggulan “Cap Jempol Stop Stunting”. Dengan reputasi yang semakin kuat, DPPKB mendapat dukungan lebih besar dalam memperluas intervensi berbasis data.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, mengatakan bahwa penghargaan ini membawa dampak positif secara moral maupun kelembagaan. Ia menegaskan bahwa pengakuan tersebut memperkuat komitmen internal ASN DPPKB dalam pendampingan lapangan.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk lebih semangat menjadi orang tua asuh anak stunting. Sejak 2024 hingga 2025, saya telah menginisiasi seluruh pejabat DPPKB hingga JFT untuk mengampu minimal satu anak berisiko atau anak stunting di setiap kecamatan dan desa,” ujarnya.
Selain itu, penghargaan ini menjadi momentum bagi DPPKB untuk memperluas keterlibatan berbagai pihak dalam gerakan orang tua asuh. Achmad Junaidi menegaskan bahwa instansinya kini semakin mudah mengajak perangkat daerah, TP-PKK, DWP, dan perusahaan untuk ikut terlibat.
“Telah terbit juga edaran Bupati tentang ajakan peduli cegah stunting. Kami akan mendorong seluruh stakeholder untuk lebih peduli terhadap sanitasi, akses air bersih, dan pelayanan keluarga berencana,” tambahnya.
Manfaat strategis lainnya terlihat dari semakin kuatnya kolaborasi DPPKB dengan mitra seperti Baznas Kutim dan Badan OIKN. Penandatanganan Berita Acara Pemanfaatan Data Kependudukan dan Data Keluarga Risiko Stunting (KRS) dalam kesempatan yang sama semakin menguatkan penggunaan data by name by address untuk mempercepat intervensi tepat sasaran. Dengan dukungan moral, kepercayaan publik, dan sinergi kelembagaan yang meningkat, penghargaan GENTING menjadi pendorong penting bagi DPPKB dalam memperluas dampak penanganan stunting di Kutai Timur.