SANGATTA. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadikan Festival Pesona Budaya sebagai salah satu strategi untuk memperkuat perekonomian daerah. Dalam kesempatan membuka festival tersebut, Wakil Bupati Kutim Mahyunadi menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya menonjolkan sisi kesenian, tetapi juga dirancang untuk memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Mahyunadi menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kutim yang mencapai sembilan persen tidak boleh hanya dirasakan oleh sektor besar saja. Menurutnya, pembangunan ekonomi harus menyentuh kelompok usaha kecil yang selama ini menjadi bagian penting dari roda perekonomian masyarakat.
“Kita ingin UMKM naik kelas dan bisa bersaing dengan pelaku usaha lebih besar,” ujarnya.
Festival Pesona Budaya menyediakan puluhan stan pameran UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan kualitas produk para pelaku usaha lokal. Dalam festival ini, UMKM mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, memperkenalkan produk unggulan, serta membangun jejaring baru dengan calon pembeli maupun mitra usaha.
Selain itu, Pemkab Kutim melalui OPD terkait juga memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM, baik dalam bentuk pelatihan pengemasan, promosi digital, maupun peningkatan kemampuan produksi. Mahyunadi menilai dukungan tersebut merupakan langkah strategis untuk membuat UMKM lebih adaptif menghadapi persaingan bisnis yang semakin modern.
Ia berharap kehadiran festival ini dapat memicu kreativitas para pelaku usaha daerah. Dengan meningkatnya kualitas dan daya tarik produk UMKM, Kutim disebut memiliki kesempatan besar untuk memperkuat ekonomi kerakyatan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.