Rio Saputra (menggunakan jas) berfoto bersama peserta seusai kegiatan Talk Show (FOTO: Doc. Pribadi)
BONTANG. Kegiatan Talk show di ajang Job Fair 2025 yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang di Gedung Koperasi Karyawan PKT sukses memukau ratusan peserta. Dengan mengangkat tema “Kaya Raya Adalah Jalan Ninjaku”, Rio Saputra Al Sultrajat, sosok inspiratif di balik kesuksesan QinQIn Carwash dan Singgah Coffee, berbagi pengalaman dan motivasi kepada para pencari kerja dan calon pengusaha muda.
Dalam sesi pembuka yang penuh semangat, Rio menyapa para peserta dengan istilah “calon pengabdi kerja dari Senin ke Senin” dan “pencari lemburan untuk bayar arisan”. Ia mengakui bahwa pernah berada di posisi mereka, berjuang dengan CV dan koleksi map lamaran kerja. Namun, ia menegaskan bahwa kedatangannya bukanlah untuk menawarkan jalan pintas menjadi kaya dalam semalam, melainkan untuk menanamkan satu pesan penting: setiap individu memiliki potensi dan hak yang sama untuk menjadi pengusaha dan meraih kekayaan.
PERJALANAN AWAL SEORANG PERINTIS
Rio berbagi kisah bahwa sebagian besar dari kita adalah “perintis,” bukan “pewaris” seperti Rafatar yang lahir dengan harta melimpah. Kunci utama bagi para perintis adalah kesiapan untuk merasakan pahitnya perjuangan di awal, mencari ilmu sebanyak-banyaknya, dan membangun jaringan pertemanan yang positif. Ia menekankan pentingnya menghabiskan masa muda untuk belajar, mengamati, dan memahami “aturan main hidup”.
MENGAPA HARUS KAYA? PRESPEKTIF SPIRITUAL DAN LOGIKA
Memasuki sesi inti, Rio dengan berani mengangkat pertanyaan mengapa kita harus kaya. Ia menjelaskan dari sudut pandang agama Islam, bahwa menjadi kaya dianjurkan, terutama jika niatnya untuk menafkahi keluarga dan membantu sesama. Ia mencontohkan Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pebisnis ulung dengan kekayaan mencapai 1,2 triliun rupiah, bahkan mahar beliau kepada Siti Khadijah setara dengan 5 miliar rupiah. Ia juga menyinggung kekayaan Nabi Sulaiman yang fantastis.
“Lantas kenapa kita bisa bangga bilang ‘Gak papa miskin di dunia?’,” tanya Rio.
Pertanyaan itu dilontarkannya untuk menyentil pola pikir yang keliru. Ia mengingatkan bahwa kita memiliki Tuhan semesta alam, pemilik langit dan seisinya, sehingga tidak ada alasan untuk khawatir berlebihan. Mengutip Al-Qur’an Surat Al-Mukmin ayat 60 dan Kitab Injil Matius 7 ayat 7, Rio menekankan pentingnya berdoa dan meminta, karena Tuhan akan mengabulkan.
LANGKAH – LANGKAG MEMULAI WIRAUSAHA ALA RIO SAPUTRA
Rio kemudian membagikan enam langkah praktis untuk memulai wirausaha
- Mohon doa orang tua/keluarga: Meminta ridho dan dukungan dari mereka adalah fondasi utama.
- Ubah pola pikir (mindset): Rio menganalogikan mindset sebagai fondasi rumah. Fondasi yang lemah akan membuat bangunan bisnis roboh saat tertimpa badai. Ia mengajak untuk berani menghadapi kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, dan beralih dari pola pikir konsumtif ke produktif, dengan tujuan “jadilah kaya, bukan berusaha untuk terlihat kaya.”
- Cari bisnis yang otentik/orisinal: Mulai dari hal yang disukai atau dari keresahan pribadi maupun orang di sekitar. Rio mencontohkan kombinasi hobi motor dengan konten edukasi otomotif yang berujung pada bengkel. Ia mengingatkan untuk tidak terburu-buru meniru tren, melainkan memahami esensinya terlebih dahulu.
- Riset pasar: Penting untuk mengidentifikasi target pelanggan, kompetitor, dan keunggulan diri.
- Modal: Di era digital, modal tidak hanya uang tunai. Rio menyebut affiliate marketing, relasi, dan informasi sebagai bentuk modal yang bisa dimanfaatkan. “Semua yang ada di tubuhmu dan di sekitarmu adalah modal,” tegasnya. Ia menambahkan, “Memulai dari yang kecil tidak apa-apa, karena yang terpenting adalah memulai.”
- Membangun branding dan promosi: Branding bukan hanya nama dan logo, melainkan kesan dan janji. Penting untuk selalu jujur, karena kepercayaan yang hilang sulit untuk dikembalikan. Membangun konten, akun media sosial, dan memanfaatkan grup WA adalah beberapa cara promosi efektif.
KISAH INSPIRATIF DARI QinQIn Carwash DAN Singgah Coffee
Rio juga berbagi kisah personalnya. Sebagai seorang “wibu” yang gemar membaca komik dan anime, ia menemukan kalimat “DUIT datang ketika kita punya Value” dalam sebuah buku. Ia menyimpulkan bahwa jika uang belum datang, itu karena value diri belum terbentuk. Mengacu pada buku Robert Kiyosaki, “Cashflow Quadrant,” Rio menjelaskan pentingnya beralih dari kuadran employee atau self-employed ke business owner atau investor untuk mencapai kebebasan finansial dan waktu.
Berawal dari hobinya mencuci kendaraan, Rio mendirikan QinQIn Carwash karena ketidakpuasan terhadap kualitas cuci mobil orang lain. Ia menceritakan bagaimana cobaan di awal berupa penipuan dan kekecewaan menjadi pelajaran berharga. “Tidak semua orang itu tulus,” ujarnya, namun ia berpesan untuk tetap menjadi orang baik yang cerdas. Dengan fokus pada solusi, ia membangun kembali QinQIn Carwash dari layanan door-to-door hingga memiliki lokasi strategis, merekrut tim, dan mengembangkan konsep baru. Kesuksesan ini terbukti dengan bonus tahunan untuk karyawan dan bonus rutin bulanan bagi para pengusaha.
Ia juga berbagi pengalaman dengan pelanggan di sektor jasa yang seringkali penuh tantangan. “Diomeli customer udah makanan sehari-hari,” candanya. Rio sendiri sering terjun langsung melayani pelanggan di akhir pekan, memastikan pelanggan kenal dengan “bosnya juga nyuci!”
JANGAN MALU, JANGAN TAKUT GAGAL!
Di akhir sesinya, Rio memberikan pesan penutup yang membakar semangat. Ia mendorong hadirin untuk menghilangkan rasa malu, minder, dan kecil hati.
“Jika karyawan nunggu bonusnya setahun sekali, pengusaha bonusnya rutin tiap bulan. Kita bukan pusat dari alam semesta, tapi justru itulah kita bebas untuk bertumbuh, belajar, dan gagal tanpa harus merasa ditonton dunia. Fokus saja pada tujuanmu,” ujarnya.
Ia menekankan untuk menghilangkan rasa takut, karena berdiam diri bukanlah solusi, dan jangan takut gagal karena “gagal adalah guru paling jujur!” Rio juga mengingatkan bahwa Tuhan akan selalu menuntun asal kita mau mencoba.
“Jangan malu punya usaha kecil. Malu tuh kalau masih jadi beban keluarga, baperan lagi. Jadilah hebat tanpa harus mengecilkan orang lain. Karena kaya bukan cuma soal nilai di rekening, tapi juga soal manfaat. Dan itu semuanya dimulai dari berani untuk MELANGKAH,” tutupnya yang diikuti oleh tepuk tangan para peserta Talk Show.