BONTANG. Menjelang pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2025, anggota Komisi C DPRD Kota Bontang dari Fraksi PKB, Bonnie Sukardi, menyampaikan pentingnya Pemerintah Kota Bontang untuk lebih kreatif dalam menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Bonnie menyoroti kondisi APBD Bontang yang selama ini tergolong tinggi meski jumlah penduduknya di bawah 200 ribu jiwa. Namun, ia menilai bahwa besarnya APBD tersebut masih sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi, sementara kontribusi PAD tergolong kecil.
“Selama bertahun-tahun APBD Bontang memang besar, tapi dominannya dari dana transfer. PAD kita masih kecil porsinya. Sudah saatnya ada terobosan nyata,” ujarnya.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan menertibkan dan meningkatkan retribusi parkir. Menurutnya, potensi pendapatan dari sektor ini cukup menjanjikan jika dikelola dengan baik dan profesional. Ia mengusulkan agar Pemkot Bontang menjalin pola kerja sama dengan berbagai perusahaan di Bontang, baik BUMN, BUMD, perbankan, maupun swasta.
“Pemkot bisa menggandeng perusahaan melalui program CSR mereka untuk membangun sistem parkir otomatis dan kantong-kantong parkir di fasilitas umum. Dengan begitu, sistem parkir jadi lebih tertib dan potensi PAD bisa meningkat,” jelasnya.
Bonnie juga menegaskan bahwa setiap langkah harus melalui kajian akademis yang matang agar dapat disusun regulasi dan payung hukum yang sesuai. Dengan pendekatan yang tepat, ia optimistis retribusi parkir bisa menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang signifikan bagi Kota Bontang.
“Dana yang terkumpul dari retribusi bisa digunakan untuk peningkatan pelayanan publik dan fasilitas umum lainnya. Jadi masyarakat juga bisa langsung merasakan manfaatnya,” pungkasnya.