Home ENTERTAINMENT Bejaguran, Dari Tradisi Jalanan Menuju Ring Prestasi
ENTERTAINMENTKALTIMKUKARSPORT

Bejaguran, Dari Tradisi Jalanan Menuju Ring Prestasi

366

TENGGARONG. Di bawah gemerlap lampu Taman Tanjong Tenggarong, dua sosok berdiri saling berhadapan dalam ring. Sorak penonton memecah malam, bukan karena konser musik, melainkan karena satu tradisi lokal yang kini menjelma menjadi olahraga penuh gairah: Bejaguran.

Kembali digelar untuk keempat kalinya pada Juni 2025, Event Bejaguran sukses menyedot ribuan penonton dari berbagai wilayah di Kutai Kartanegara (Kukar). Namun, yang membuat event ini istimewa bukan hanya jumlah penonton, melainkan semangat baru yang dibawanya: menjadikan tinju bebas ala lokal sebagai panggung ekspresi dan prestasi anak muda Kukar.

Apa Itu Bejaguran? Bejaguran berasal dari kata dalam bahasa Kutai yang berarti berkelahi. Namun, dalam konteks saat ini, bejaguran bukan lagi pertarungan liar di jalanan, melainkan bentuk olahraga tarung bebas yang digelar secara resmi dan terstruktur, mirip dengan Muay Thai atau MMA. Di atas ring yang diberi pencahayaan teaterikal, para petarung anak-anak muda dari berbagai latar belakang, yang beradu teknik, nyali, dan semangat.

Tidak sekadar adu pukulan, Bejaguran kini hadir dengan wajah baru: profesional, sportif, dan edukatif. Para peserta dibekali pemahaman soal aturan, keamanan, serta nilai-nilai sportivitas. Event ini menjadi wadah transisi penting: dari adu kekuatan liar menjadi pertarungan bermartabat yang dikemas sebagai sportainment, gabungan olahraga dan hiburan.

Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, yang hadir langsung dalam event tersebut, tak sekadar menonton. Ia menyampaikan dukungan penuh dan menegaskan bahwa Bejaguran layak terus dikembangkan.

“Event ini sudah berada pada level yang proporsional. Tapi tidak cukup hanya sebagai tontonan. Harus ada pembinaan yang serius,” ujar Edi.

Ia menyoroti masih minimnya sarana latihan dan pembinaan. Sebelumnya sempat ada gelanggang pembinaan di kompleks Stadion Rondong Demang, namun kini tak lagi difungsikan. Padahal, menurut Edi, potensi anak muda Kukar sangat besar, sayang jika tidak diarahkan secara positif. Ia pun mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk segera menyediakan fasilitas latihan yang terstruktur dan berkelanjutan.

Bejaguran bukan lagi arena pelampiasan emosi, tapi jembatan menuju prestasi. Dalam beberapa edisi sebelumnya, telah diperebutkan sabuk-sabuk prestisius seperti Sabuk Bupati Kukar dan Sabuk Idaman Super Middleweight. Ajang ini bahkan telah melibatkan organisasi seperti Asosiasi Olahraga Kombat Indonesia (AOKI) dan menjadi bagian dari proses seleksi menuju event profesional seperti Baku Hantan Championship.

“Kalau memang jantan, ayo kita bejagur di ring. Bukan di jalanan,” tegasnya.

Kalimat itu bukan sekadar sindiran, tapi juga ajakan untuk mengubah budaya kekerasan menjadi budaya kompetisi yang sehat. Bejaguran kini menjadi lebih dari sekadar ajang tarung. Ia adalah bentuk ekspresi, identitas, sekaligus pembentukan karakter bagi generasi muda. Dispora Kukar menyebut event ini sebagai bagian dari olahraga tantangan, sebuah arena untuk mengolah mental, disiplin, dan kerja keras.

Bagi sebagian besar peserta, naik ke ring bukan soal menang atau kalah. Ini tentang keberanian berdiri di tengah sorotan, menyalurkan semangat tanpa kekerasan liar, dan membuktikan bahwa dari Kukar pun bisa lahir petarung-petarung hebat.

Edi berharap Bejaguran bisa berkembang tak hanya di tingkat kabupaten, tapi merambah ke skala provinsi bahkan nasional. Ia percaya bahwa dari ring sederhana di Taman Tanjong, bisa lahir juara-juara baru yang membawa nama Kukar ke kancah yang lebih luas.

narasipedia logo N jadi

NARASIPEDIA

Kabar Baik Untuk Semua

Trending Now

Hot Topics

Related Articles

BONTANGNASIONALSPORT

MBPKT Wakili Indonesia di Thailand World Marching Band Championship, Ayo Berikan Dukunganmu

BONTANG. Marching Band Pupuk Kaltim (MBPKT) kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah...

KALTIMSAMARINDA

Yayasan Mitra Hijau Dorong Ekonomi Alternatif dan Transisi Energi Berkelanjutan di Kalimantan Timur

SAMARINDA. Yayasan Mitra Hijau menggelar workshop hilirisasi untuk memperkuat ekonomi alternatif dan...

KALTIMSAMARINDA

Dari Sampah Menjadi Peluang: Kolaborasi Dorong Ekonomi Sirkuler Di Samarinda

SAMARINDA.  Upaya mendorong pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkuler di Kalimantan Timur terus...

Tentang Kami

Tentang | Kontak | Kru narasipedia | Pedoman Media Siber

Sosial Media

© Copyright 2025 - PT. Pedia Media Nusantara - narasipedia.net