SANGATTA. Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) di Batota overload. Ini mendorong Pemkab Kutai Timur (Kutim) bergerak cepat mencari lokasi baru.
Wakil Bupati (Wabup) Kutim, Mahyunadi menjelaskan, langkah percepatan ini dilakukan karena TPA Batota kini overload dan segera diambil alih kembali oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC). Maka, pemerintah memiliki konsep akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
“TPST ini akan menjadi pusat pengolahan sampah terpadu di mana sampah dipilah, diolah, hingga dimanfaatkan kembali sebagai bahan daur ulang,” jelasnya, di depan awak Media, Senin (24/11/2025)
Dipaparkan Mahyunadi, jumlah sampah yang masuk ke TPA nanti dapat ditekan, sekaligus membuka peluang ekonomi berbasis pengelolaan sampah. Ini seperti yang dilakukan TPST Banyumas, saat studi tiru ke sana.
“TPST Banyumas adalah salah satu daerah yang dinilai berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah modern,” bebernya.
Untuk memastikan model pengelolaan yang tepat. Saat ini, pemerintah daerah tengah menyeleksi lokasi yang paling layak untuk pembangunan TPST. Terdapat empat lokasi alternatif, yakni tiga titik di Kecamatan Sangatta Utara dan satu titik di Kecamatan Sangatta Selatan.
“Kalau tempat sudah ada, secepatnya pembangunan kami laksanakan. Paling lambat awal tahun 2026 sudah mulai dikerjakan,” ujar Mahyunadi.
“Sebenarnya, pembangunan TPST ini sudah direncanakan sejak awal tahun,” pungkasnya.