Rapat koordinasi DPMPTSP dengan Tim Dinas Kesehatan Senin, 17 November 2025. (FOTO: Wi/narasipedia.net).
BONTANG. Proses pengajuan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) di Kota Bontang mengalami kendala serius dan terhenti total sejak awal November 2025. Penyebabnya adalah hilangnya fitur SLHS pada sistem perizinan berbasis risiko nasional, Online Single Submission – Risk Based Approach (OSS-RBA), pasca pembaruan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Akibatnya, ratusan pelaku usaha, terutama di sektor kesehatan seperti klinik dan apotek, tidak dapat melanjutkan permohonan izin mereka. Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) yang bertugas melakukan verifikasi juga tidak dapat berbuat banyak karena sistem perizinan yang lumpuh.
Japfung Ahli Muda Penata Perizinan DPMPTSP Bontang, Sofyansyah, membenarkan bahwa kesulitan ini telah memengaruhi banyak permohonan yang seharusnya bisa segera diproses.
“Sejak update sistem dari pusat, menu SLHS benar-benar tidak tersedia. Pelaku usaha tidak bisa mengajukan permohonan baru, dan Dinas Kesehatan pun tidak bisa memverifikasi berkas yang sudah masuk,” jelasnya.
Sofyansyah menambahkan, pembaruan sistem oleh pemerintah pusat ini bertujuan untuk menyesuaikan OSS-RBA dengan regulasi terbaru, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 dan aturan dari Kementerian Kesehatan. Namun, disayangkan bahwa sejumlah fitur krusial, termasuk SLHS, belum diaktifkan, sehingga layanan di daerah menjadi terdampak secara langsung.
Untuk mengatasi krisis perizinan ini, DPMPTSP Bontang telah mengambil beberapa langkah strategis:
- Memperdalam SOP SLHS internal.
- Menjalin koordinasi lanjutan dengan Kementerian Kesehatan RI untuk mendesak perbaikan sistem.
- Berencana melakukan benchmarking (studi banding) ke kota-kota yang dinilai lebih siap, seperti Samarinda dan Balikpapan, untuk mencari solusi cepat.
Meskipun proses perizinan terhenti sementara, DPMPTSP Bontang memastikan akan terus mengawal perbaikan sistem perizinan ini. Tujuannya hanya satu: agar pelayanan kepada pelaku usaha dapat segera kembali berjalan normal.
PENULIS: Wi