Data sebaran nilai investasi di tiga kecamatan Kota Bontang (FOTO: Dok. DPMPTSP Bontang)
BONTANG. Kecamatan Bontang Utara kembali menjadi penyumbang terbesar realisasi investasi di Kota Bontang selama Triwulan III Tahun 2025. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), sebanyak 95,67 persen dari total investasi senilai Rp821,53 miliar mengalir ke wilayah tersebut.
Sementara itu, Kecamatan Bontang Selatan dan Bontang Barat masih tertinggal jauh dalam perolehan investasi.
Kepala DPMPTSP Kota Bontang, Aspianur, menjelaskan bahwa konsentrasi investasi di Bontang Utara dipengaruhi oleh dominasi kawasan industri yang berada di wilayah tersebut.
“Kontribusi terbesar masih berasal dari sektor industri kimia dan turunannya yang memang berlokasi di Bontang Utara. Struktur spasial kawasan ekonomi kita turut mempengaruhi sebaran investasi,” jelas Aspianur.
Secara rinci, distribusi investasi pada Triwulan III Tahun 2025 adalah sebagai berikut:
- Bontang Utara: Rp785,97 miliar (95,67%)
- Bontang Selatan: Rp35,23 miliar (4,28%)
- Bontang Barat: Rp337,7 juta (0,04%)
Aspianur menambahkan, sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi masih mendominasi kategori Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan porsi hingga 93,20 persen. Sementara untuk Penanaman Modal Asing (PMA), investasi paling banyak mengalir ke sektor perumahan dan industri makanan.
Meski nilai investasi menunjukkan tren positif, tingkat kepatuhan pelaporan investor masih perlu ditingkatkan. Hingga akhir Triwulan III, tingkat kepatuhan pelaporan tercatat baru mencapai 44,17 persen dari total pelaku usaha yang beroperasi.
Aspianur menegaskan, pemerintah daerah akan terus berupaya mendorong pemerataan investasi di seluruh wilayah Bontang melalui penyiapan kawasan usaha baru serta penyederhanaan perizinan berbasis wilayah.
“Tujuan kita bukan hanya meningkatkan nilai investasi, tetapi juga memastikan dampaknya dirasakan secara merata di semua kecamatan,” pungkasnya.
PENULIS: Wi